Minggu, 23 November 2008

Holy Land Tour - 9 (Yerusalem cont.)

29 Oktober
Hari ini ke Bethlehem (yang merupakan kota milik Palestina), tour guide kita si Modi yang orang Yahudi tidak diperkenankan masuk, jadi kita menggunakan tour guide lokal. Bethlehem yang menjadi kota tujuan Yusuf dan Maria pada saat terjadi sensus atas keputusan Kaisar Agustus.

Mengunjungi Padang Gembala, dipadang ini ada gereja yang dibangun untuk memperingati kabar gembira yang disampaikan malaikat-malaikan Tuhan kepada para gembala di padang. Lalu mengunjungi Gereja Kelahiran Kristus yang lebih dikenal dengan nama Nativity Church. Didalam terdapat mosaik-mosaik cerita tentang kelahiran Kristus, dan didalam gue dibawah gereja, sebuah bintang perak menandai tempat kelahiran Kristus.



Perjalanan dilanjutkan ke Caesarea, kota kuno dipantai mediterania yang terkenal dengan aquaduct-nya. Melewati Haifa, kota pelabuhan alam yang sangat indah di puncak gunung Karmel. Lalu ke Muhraka, tempat Nabi Elia menantang 450 iman-iman dewa Baal dan mengalahkan mereka. Dari atas sini kita bisa melihat Megido dan Lembah Armagedon yang dipercaya menjadi tempat perang dahsyat menjelang akhir zaman. Terlihat seperti lapangan yang luas, mirip lapangan terbang.

Sebelum ke Laut Mati, kita mampir ke Qumran, disini ditemukan gulungan surat-surat yang ditulis dalam tulisan Ibrani kuno. Ditemukan oleh seorang Beduin yang sedang mencari salah satu kambingnya yang tersesat. Gulungan tersebut ditulis diatas bahan kulit dan papyrus.




Laut Mati, disebut Laut Mati karena laut ini memiliki kandungan garam tertinggi didunia, yakni sekitar 35%. Laut ini tidak memiliki saluran untuk mengalirkan airnya ke tempat lain. Karena kadar garam yang tinggi memungkinkan berat tubuh menjadi sangat ringan, sehingga kita bisa mengapung didalamnya. Gue nyoba untuk ngapung, caranya gampang banget, berjalanlah ke air sampai kira2 sepaha, lalu dorong badan kebelakang, luruskan kedua tungkai kaki, dijamin ngapung tanpa harus melakukan gerak apa2. Cuma jangan terminum airnya, wuih... pahitnya ngak ketulungan, dan jangan mengenai mata, perihnya naujubillah minzalik deh...
Dengan muka belepotan masker lumpur laut mati, kita mengapung dan konon, air laut mati sangat baik untuk kulit.

Kisah tentang laut mati erat hubungannya dengan kisah pemusnahan kota Sodom dan Gomora, ketika keluarga Lot melarikan diri, dan istri Lot menoleh kebelakang sehingga ia berubah menjadi tiang garam.

Kembali ke hotel.

Tidak ada komentar: